3 Kunci Sukses Bisnis Kuliner

Daftar Isi

 Kalau menurut kamu bikin bisnis kuliner itu cuma yang penting bikin yang enak, bisa jualan, terus sukses, itu kesalahan terbesar yang kamu bisa bikin. 

kunci-sukses-bisnis-kuliner
Tiga kunci sukses bisnis kuliner

FOMO udah ngobrol sama puluhan bahkan ratusan pelaku bisnis kuliner atau F&B (Foods and Beverages). Mereka bilang bikin makanan enak itu hal paling gampang, step pertama dari bisnis kuliner atau F&B mereka kalau mau sukses. 


Dan ini mungkin bisa jadi pelajaran buat kamu juga, apalagi kalau kamu mau bikin bisnis makanan atau minuman. Karena sedikit background, bisnis kuliner itu nggak bakal mati. Tapi kayak semua bisnis ada siklusnya, yaitu Introduction, growth, maturity, decline. 


Banyak bisnis F&B bahkan nggak sampai growth aja udah mati duluan. FOMO nggak mau kamu jadi salah satunya. 


Tapi tau nggak, FOMO ada 3 kunci bikin bisnis kuliner kamu agar bisa sukses . Kita bakal bahas di artikel ini beberapa kuncinya yang berhasil dirangkum. 


Industri kuliner atau F&B (Foods and Beverages). 

Banyak orang mikir, pantas lah makanan minuman orang bakal tetap butuh kebutuhan primer. Tapi kamu nggak tau seberapa gede growthnya di Indonesia. CAGR-nya sampai 10% dan diakselerisi sama pandemi lampau sama online delivery. 


Jadi kalau kamu lihat banyak banget startup F&B yang dapat pendanaan atau yang gede banget muncul pas pandemi lalu. 


Satu hal yang konsisten dari industri F&B, industrinya menarik banget. Karena industrinya menarik banget, kompetisi jadi banyak banget. Yang dulunya Red Ocean, mungkin sekarang bloody Red Ocean. Dan kamu harus tau tips-tips ini kalau  mau bersaing. 


Biar nggak basa-basi, langsung aja berikut tips-tipsnya :


1. Rasa harus enak dan konsisten

tips-sukses-bisnis-kuliner
Rasa harus enak dan konsisten

Balik ke statement artikel tadi, bikin makanan enak atau minuman enak, itu salah satu yang paling gampang di set satunya. Chef lulusan mana pun bisa bikin makanan enak untuk customer-nya di saat itu juga. Tapi kalau disuruh punya 10 cabang untuk bikin rasanya enak dan konsisten, gampang banget. percaya deh. 


Banyak yang sampe bilang, operational nightmare. QC-nya, bahannya, sayur yang sama di supplier berbeda bisa beda rasa. Ini salah satu challenge utama dari ngebangun bisnis F&B. Tanya aja, expert F&B dimanapun, pelaku bisnis kuliner yang gede. Mereka bakal konsisten bilang, yang susah itu konsistensi. Dari bahan, proses, orangnya yang masak, takaran bumbunya, mesinnya, cuacanya. 


Mesin penyimpanan, newsflash juga ngaruh banget.Kalau misalnya bikin bisnis F&B, kalian tuh berurusan dengan banyak banget bahan-bahan organik. Atau namanya perishable goods. Kalau jualan barang biasa, old shop, itu tuh gak perishable. Beli aksesoris bisa bertahan 1 tahun, gak perlu mikirin di kulkas atau bakal lah basi. Makanan dari bahan dari supplier, pengiriman aja bisa basi. Disimpen di gudang kita, bisa basi. Salah estimasi harusnya kejual 100, cuma 70, 30-nya basi. 


2. Supply chain management

sukses-usaha-kuliner
Manajemen logistik bisnis kuliner

Yang mungkin sama pentingnya, atau mungkin poin 3 bakal lebih penting lagi nanti. Asal kamu tau, 30% value dari raw materials, dari supplier ke gudang itu tuh berkurang nilainya. Bahkan hilang itu semuanya. Sebelum nyampe ke tangan customer masukanlah di perhitungan modal kamu. Sesimpel supplier jangan cuma 1. Harus ber-efficient dan survei ngebuktin 68% bisnis F&B mereka setuju, supplier jangan 1. 


Itu baru bahan mentah dateng ke gudang kamu. Challenge kedua yang paling berat dari supply chain management adalah inventory management. Inventory atau barang yang ada di gudang kalian, bahkan sebelum barangnya dimasak, itu sering ada masalah. Top issue-nya, 46% warehouse atau gudang yang ada masalah, itu tuh human error. Salah catet lah, salah tau tanggal masuknya kapan. Makanya inventory management tuh penting banget. 


Nih, kebayangkan kita bahas bisnis kuliner, tapi kenapa gak bahas makanan enaknya? Karena ini yang susah, bikin 1 cabang tuh gampang. Soalnya bisnisnya Jerome sama Jehian, bukan cuma bikin 1 cup enak doang. 


Bikin 1 cup sama konsisten di berapa ratus cabang. Melalui mesin, bahan makanan, dan lain-lain. 


Cara mereka trackingnya, mereka pake GoBiz. GoBiz ini, kan anak usahanya Gojek, dia tuh super app buat bantu kamu ngebangun usaha. Mishwe pun pake mereka, beberapa cabang. Kopi kenangan pun pake. Kalo gak, bisa amburadur, mereka catat manual. 


Ini bahkan sebelum poin ketiga yang bakal kitanbahas ya. Kamu harus jalan pinter jualan untuk bisnis kuliner kalian. Karena GoBiz tuh bisa nge-handle seluruh operasional bisnis kamu. Kalo buat kuliner, ini lengkap banget. Karena di ekosistem Gojek, banyak fitur integrated yang bahkan kamu bisa pake di luar inventory management. GoFood, GoPay, GoKasir, GoModal untuk financing kamu. 


Integrated tuh maksudnya kayak gini. Ada yang pesen GoFood, kamu butuh pencatatan, butuh tulis order ready deliver. Itu semua di 1 aplikasi. Buat pembayaran juga sama, langsung ke update. Fitur GoKasirnya nyatet transaksi, penjualan, sampe nanti bikin laporan atau ringkasan seluruh bisnis F&B kamu. 


Jadi anything manual harus go digital sekarang karena itu memudahkan hidup kamu. Di appsnya kalian juga bisa ada roles management. Jadi gak sembarang orang bisa liat semua data kalian. Dashboardnya bisa ngatur operasional, menu, auto stock menu, dan langsung bisa pasang ads buat promosi bahkan. 


Fun fact, dalam 3 tahun biasanya 82% UMKM itu tutup karena modal habis. 46% sebenernya kurang mengelola manajemen finansialnya. Nah makanya di GoBiz ini bisa track semuanya. Bahkan finance-nya juga, transaksi penjualan, pengeluaran, dan bantu rekap full report. Belum lagi komunitasnya kayak partner GoFood. 


 3. SOP

sukses-usaha-makanan
Buat SOP dalam bisnis kuliner

Nah poin ketiga ini yang paling susah. Ini memang campuran poin satu, poin kedua, SOP atau standard operating procedure. 


Kalo contohnya kamu ke Starbucks. Kamu tuang susu sampe harus pake timbangan, test-test terus sampe sama. Poin satu, kita tau konsisten itu penting. 


Poin dua, operasional, inventory management, supply chain harus rapi. Poin tiga, yang bikin semua bisnis susah banget buat dijalankan itu kenapa? Mesin jarang membuat kesalahan. Orang rentan banget membuat kesalahan. 


SOP, atau kayak aturan mutlak yang harus diikutin sama tukang masaknya. Sama orang packaging, orang yang rapi-rapiin, belakang kasir. Kalo di tahap kamu mau sukses, scaling ke cabang 10-20 lebih, sampe ratusan bahkan. 


SOP ini bahkan ada divisi khusus dari perusahaan-perusahaan F&B besar. Sampai mereka bisa QC, quality check, area managernya dicek lagi, sampe percabangnya dicek lagi. 


Mungkin artikel ini ngasih perspektif berbeda ke kamu soal bisnis kuliner. Salah satu challenge paling gedenya kalo mau masuk ke bisnis kuliner, is not atau bukan makanannya enak doang. Tapi enak dan konsisten di seluruh cabang Indonesia. 


Kamu masak sendiri satu cabang, good. Hire chef cabang kedua, good, bisa. Kemahalan nih harus bayar tukang masak cabang ketiga, sama gak? Cabang keempat gimana? Cabang kelima gimana? 


Belum lagi kalo cabang keempat sama kelima di Kalimantan Timur, sedangkan di kamu di Jakarta Barat, misalnya. Suppliernya gimana? Musiman sayurnya, buahnya di sana gimana? Prediksi penjualan di cabang itu biar bisa stock inventory yang tepat, itu berapa? 


Kebayangkan sebenernya ribetnya F&B itu apa? Tapi ya, ini salah satu challenge-nya kalo kalian mau masuk ke market yang menarik banget, yang naik secara CAGR 10%. 


Honestly, even dari segi SOP, ada beberapa fiturnya bisa di cover sama GoBiz. Kalian juga bisa coba. 


Kamu kalo udah baca artikel  ini, makin tertarik bikin F&B atau makin takut. Apakah oke dengan satu cabang aja yang kalian bisa kontrol? Apa nanti bakal pusing ke beberapa tempat yang lain? 


Tapi ya, tujuan artikel ini biar kamu bisa belajar bisnis bukan dari enaknya doang, tapi dari jeleknya juga. 

Susah bos bikin bisnis. I guess I'll see you guys in the next articles.